Ajeng Lisfiani
1506212
Pendidikan Bahasa Perancis
1.
a. Bimbingan adalah proses
pemberian bantuan yang yang dilakukan oleh orang ahli kepada individu atau
kelompok baik itu anak-anak, remaja, atau dewasa yang dilakukan secara
berkesinambungan dalam menghindariatau mengatasi kesulitan didalam
kehidupannya, agar individu atau kelompok tersebut dapat mencapai kesejahteraan
hidupnya dan mencapai pemahaman diri serta pengarahan yang dibutuhkan untuk
mlakukan penyesuian diri yang dibutuhkan. Sedangkan Konseling adalah bantuan
individu dalam memecahkan masalah kehidupannya baik itu dengan waancara ataupun
cara lainnya yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapinya. Menurut
Berdnard dan Fullmer konseling meliputi pemahaman individu untuk mengungkapkan
kebutuhan-kebutuhan, motivasi, dan potensi-potensi unik yang ada pada individu
tersebut. Dengan dmikian, Bimbingan dan Konseling adalah suatu bantuan yang
diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan segala
masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi-potensi yang
dimilikinyaseoptimal mungkin dan dilakukan secara mandiri.
b. Penjelasan
tentang layanan bimbingan dan konseling dalam Implementasi Kurikulum 2013 telah
dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun
2013. Salah satu hal esensial materi Kurikulum 2013 adalah
program peminatan yang terbuka untuk dipilih oleh peserta didik, khususnya pada
satuan pendidikan SMA/MA dan SMK. Struktur kurikulum selain kelompok mata pelajaran
wajib yang harus diikuti oleh semua peserta didik di SMA/MA dan SMK juga
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok
peminatan, pilihan lintas minat, dan/atau pilihan pendalaman minat. Kelompok
mata pelajaran peminatanbertujuan (1) memberikan kesempatan pada peserta didik mengembangkan
minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di
perguruan tinggi, dan (2)mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu
atau keterampilan tertentu. Struktur mata pelajaran peminatan dalamkurikulum
SMA/MA adalah kelompok (a) peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, (b)
peminatan. IlmuPengetahuan Sosial,dan (c) peminatan Bahasa dan Budaya,(d)untuk MA
dapat menambah kelompok mata pelajaran peminatan Keagamaan. Sedangkan untuk
Struktur SMK peminatan kejuruan meliputi kelompok (a) peminatan teknologi dan
rekayasa (b)peminatan kesehatan;(c) peminatan seni, kerajinan, dan pariwisata;(d)
peminatan teknologi informasi dan komunikasi; (e) peminatan agribisnis dan
agroteknologi;(f) peminatan bisnis dan manajemen; (g) peminatan perikanan dan
kelautan; atau(g) peminatan lain yang diperlukan masyarakat..Program peminatan
ini menuntut diungkapkannya potensi diri peserta didik dan kondisi keluarga
serta lingkungan sebagai aspek-aspek pokok yang dapat menentukan arah peminatan
peserta didik. Berkenaan dengan hal itu semua Guru BK atau Konselor dituntut
untuk mampu menetapkan peminatan peserta didik berdasarkan aspek-aspek yang
perlu diungkapkan itu, melalui langkah-langkah profesional dalam pelayanan BK,
sejak peserta didik menjalani studi pada jenjang SD/MI. Lebih jauh, Guru BK
atau Konselor diharapkan mampu menindaklanjuti penetapan peminatan itu melalui
proses pembelajaran komprehensif bekerjasama dengan seluruh komponen satuan
pendidikan, terutama Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas dengan koordinasi
Pimpinan Satuan Pendidikan.
2.
a. -Menurut pengalaman saya
praktek-praktek Bk yang belum relevan yaitu pada saat saya di SMP guru BK dalam
mengatasi anak yang kurang patuh terhadap tata tertib sekolah cenderung seperti
polisi sekolah. Guru BK memarahi siswa dengan keras dan menurut saya itu tidak
perlu dengan kekerasan atau seperti polisi sekolah. Sebaiknya ajak anak
tersebut mengibrol terlebih dahulu, lalu beritahu kesalahan anak tersebut dan
beri pemahaman kesalahan anak tersebut dengan cara baik-baik, setelah itu beri
pemahaman yang seharusnya (benar). Sehingga anak tidak anak ,erasa takut
terhadap guru BK.
-Di SMA praktek
yang tidak relevan guru BK yaitu pada saat pemilihan jurusan. Guru BK terkesan
memasukan saya ke IPA sedangkan minat saya di IPS. Guru Bk hanya memberikan
pangangan yang baik hanya pada ipa saja sedangkan ips tidak. Seharusnya guru
memberi padangan yang sesuai dengan minat anak.
b. menurut saya karena permasalahan yang
dihadapi oleh anak SD tidak terlalu rumit atau belum kompleks seperti anak
remaja dan anak SD juga masih dalam pengawasan orang tua. Tetapi Tanggung jawab
sekolah ialah membantu para siswa baik sebagai pribadi maupun sebagai calon
anggota masyarakat, dengan mendidik dan menyiapkan siswa agar berhasil
menyesuaikan diri di masyarakat dan mampu menyelesaikan berbagai masalah yang
dihadapinya.
3.
a. 1.
Peran
Kepala Sekolah
Kepala
sekolah (bersama Wakil Kepala Sekolah) adalah penanggung jawab pendidikan pada
satuan pendidikan (SLTP, SMA, SMK) secara keseluruhan, dalam memegang fungsi
dan peran strategis dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling di
sekolah, termasuk penanggung jawab dalam membuat kebijaksanaan pelayanan
bimbingan dan konseling seperti :
- Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah, sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis, dan dinamis.
- Menyediakan prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien.
- Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tidak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling.
- Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
- Memfasilitasi guru pembimbing/konselor untuk dapat mengembangkan kemampuan profesionalnya, melalui berbagai kegiatan pengembangan profesi.
- Menyediakan fasilitas,
Peran Guru
Mata Pelajaran
Guru adalah pelaksanaan pengajaran dan praktik atau
latihan. Seperti:
- Membantu mensosialisasikan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa
- Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.
- Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor
- Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan).
- Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.
- Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.
- Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus.
- Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.
b. •
Penyakit, baik penyakit fisik ataupun mental (kejiwaan)
• Kriminilitas, dengan segala bentuknya.
• Psikotropika, yang didalamnya dapat terkait masalah kriminilitas dan penyakit.
• Kriminilitas, dengan segala bentuknya.
• Psikotropika, yang didalamnya dapat terkait masalah kriminilitas dan penyakit.
4.
a. cara guru agar mampu memahami siswanya yaitu dengan
mengenal kepribadian siswa dan mencari tahu bagaimana siswa tersebut dapat
memahami suatu materi atau mencari gaya belajar yang nyaman bagi siswa. Serta
guru juga diharapkan mempelajari psikologi anak. Untuk dapat memahami murid dengan sebaik-baiknya, maka pembimbing perlu
sekali mengumpulkan berbagai keterangan (data) atau data tentang masing-masing
murid. Beberapa
teknik pengumpulan data untuk memahami murid antara lain :
1. Wawancara
2. Observasi
3. Angket
atau daftar isian
4.
Sosiometri
5.
Pemeriksaan fisik dan kesehatan
6. Test
hasil belajar
7. Tes
psikologis
8. Biografi
9. Studi
documenter, dan
10. Studi kasus
b. bahaya yang akan terjadi kepada klien apabila
konselingb tidak memahami kliennya yaitu dalam pemecahan masalah atau mencari
solusi tidak akan tepat atau masalahnya akan semakin rumit bahkan akan
menjadiakan masalah baru sehingga akan menyebabkan timbulnya depresi pada
klien.
5. a. Menguasai media pembelajaran
Guru
profesional harus mampu menguasai media pembelajaran, Pengembangan alat/media pembeljaran
dapat berbasis kompetensi lokal maupun modern dan berbasi ICT. Saat ini Dinas
Pendidikan Kota / Kabupaten telah mewajibkan guru tersertifikasi memiliki
laptop guna meningkatkan kuaitas pembelajaran.
- Penguasaan teknologi
Penguasaan
teknologi mutlak diperlukan oleh guru. Guru hendaknya menguasai materi dan
sekaligus metode penelitiannya sesuai dengan kedalaman materi yang diajarkan.
jaringan dengan Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan Instansi yang terkait
lainnya.
- Memiliki kepribadian yang baik
Jika seorang
pendidik mempunyai karakter seperti diatas, akan disenangi oleh peserta didik,
dengan sendirinya akan disenangi ilmu yang diajarkannya juga. Banyak siswa yang
membenci suatu ilmu atau materi pembelajaran karena watak gurunya yang keras, kasar
dan cara mengajar guru yang sulit. Nah dan disisi lain pula siswa menyukai dan
terarik untuk mempelajari suatu ilmu atau mata pelajaran, karena cara perlakuan
yang baik, kelembutan, keteladanannya yang indah dari gurunya.
- Menjadi teladan yang baik
Guru
hendaknya menjadi teladan yang baik bagi peserta didiknya. Untuk memperoleh
jawaban tentang ciri-ciri ideal seorang guru yang dapat dijadikan teladan oleh
peserta didik, peling tidak harus melakukan pendekatan terhadap peserta
didiknya.
b. Kurangnya pengetahuan bahwa kekerasan baik fisik maupun
psikis tidak efektif untuk memotivasi siswa atau merubah perilaku, malah
beresiko menimbulkan trauma psikologis dan melukai harga diri siswa. Sehingga masalah psikologis yang menyebabkan
hambatan dalam mengelola emosi hingga guru yang
menjadi lebih sensitif dan reaktif.
Kekerasan juga dapat menyebabkan murid susah menangkap materi pemebelajaran.
Solusinya yaitu perlu adanya bimbingan dan arahan terhadap setiap guru yang
melakuakn kekerasan serta beri pandangan terhadap dampak dari kekerasan yang
guru tersebut lakukan, setelah itu bekali guru tersebut ilmu atau pengetahuan
membimbing anak dengan cara yang baik tanpa kekerasan dan akan membuat anak
meningkatkan motivasi pada setiap anak.
EmoticonEmoticon