Friday, 20 July 2018

Belajar Bahasa: Belajar Bahasa Perancis dan Budayanya



A.    Pembelajaran kebudayaan (civilization) termasuk pula ke dalam pembelajar bahasa asing.
Budaya perancis sangat penting di dalam pembelajaran bahasa asing (Perancis) karena bahasa dan budaya merupakan dua hal yang sangat berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Bahasa selalu butuh konteks atau situasi karena keduanya adalah tempat dimana suatu bahasa digunakan. Dan situasi atau konteks tersebut merupakan setting budaya. Begitu pula bahasa perancis dan budayanya sehingga ketika mempelajari bahasa asing harus juga dengan budayanya. Salah contoh budaya perancis sangat penting dalam pembelajaran bahasa perancis yaitu dari kata “Riz” dalam budaya perancis bisa disebut nasi atau beras kedunya sama saja. Sedangkan dalam bahasa Indonesia berbeda. Kemudian penempatan atau pola plat nomer pada kendaraan (mobil) di Penrancis dan di Indonesia memiliki penempatan yang berbeda sehingga penting untuk tahu budaya dari bahasa yang kita pelajari agar kita bisa tahu dengan benar bagaimana penggunaan bahasanya. Dalam mempelajari bahasa dan budayanya ada yang disebut dengan budaya bersifat non judgmental fashion berdasarkan kompasiana yaitu kebiasaan  cara pandang seseorang terhadap terhadap orang lain berdasarkan pada penampilannya karena tidak bisa dipungkiri cara berpakaian orang barat berbeda dengan orang timur sehingga menimbulkan kotroversi dalam cara pandanganya. Di budaya timur masyarakatnya berpandangan bahwa wanita yang mengenakan pakaian minim diaggap buruk dan menyalahi aturan atau norma yang berlaku disana dan anggapan masyarakat terhadap wanita tersebut seolah-olah wanita buruk seharusnya manusia tidak dipandang dari pakainnya saja akan tetapi karena budaya bersifat non judgmental fashion telah melekat pada masyarakat sehingga sulit merubah cara pandangnya. Sebaliknya di masyarakat barat memandang wanita yang memakai hijab dianggap tetoris atau seseorang yang berbahaya. Contohnya seorang wanita menggunakan rok saat pulang dari perkerjaannya dari kantor kemudian mendapat judgmental bahwa wanita tersebut tidak dapat menjaga dirinya.

B.     Strategi pembelajaran budaya dalam bahasa
a.       Berdasarkan materi autentik yaitu materi atau bahan ajar berdasarkan kenyataan atau sesuai dengan realistis kehidupan yang sebenarnya sehingga siswa dalam belajar dapat melihat dengan sebenar-benarnya. Contoh: gambar, kartu ucapan, jadwal transportasi, media cetak, televisi, atau film dokumenter, dll.
b.      Berdasarkan materi proverb yaitu berupa bahan ajar atau materi yang diberikan melalui ungkapan-ungkapan atau pepatah. Materi proverb dari bahasa Perancis dapat dialih bahasakan ke bahasa Indonesia begitu pun sebaliknya. Contoh: ungkapan bahasa Perancis “je t’aime” dialihkan kedalam bahasa Indonesia “aku cinta kamu”.
c.       Bermain peran merupakan metode pembelajaran yang digunakan guru atau dosen agar muridnya dapat berbicara dengan orang lain dengan leluasa. Bermain peran atau dalam bahasa perancis jouer de roule yaitu biasa dilalukan pada mata kuliah berbicara. Metode pembelajaran bermain beran biasanya dimainkan lebih dari dua orang dengan tema yang sudah ditentukan oleh guru atau dosen. Berkaitan dengan bermain peran, Depdikbud (1964:171) mengatakan bahwa (1) bermain peran adalah salah satu metode pembelaran dengan nuasa permainan pendidikan (2) permainan ini melihatkan perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai yang akan melekat pada siswa atau mahasiswa (3) tujuan dari bermain peran yaitu siswa atau mahasiswa mampu menghayati perasaan, sudut pandang serta cara berpikir sesuai dengan peran yang ia mainkan. Dengan demikian, bermian peran ini dapat menjadi solusi untuk mengembangkan keterampilan berbicara siswa atau mahasiswa. Contoh: drama, teater.
d.      Murid bercerita tentang pengalaman hidup di luar negeri yaitu murid dapat mengembangkan bahasa melalui pengalaman hidupnya. Contoh: ketika mahasiwa atau murid telah pulang dari luar negeri (Perancis) kemudian muridnya diminta untuk menceritakan pengalamannya disana salah satunya diminta menceritakan budaya, cara belajar, kegiatan apa saja yang telah dilakukan. Hal tersebut bertujuan agar murid dapat mengembangkan kemampuan bahasanya dan dapat menjadi motivasi bagi murid yang lain.
e.       Berdasarkan Sastra sangat erat kaitannya dengan pembelajaran budaya, karena sastra merupakan pembelajaran yang mendalami budaya-budaya asing, baik dari segi karya seni, bangunan ataupun bahasa. Contoh: membaca puisi bahasa Perancis.
f.       Berdasarkan Kapsul budaya (culture capsule) merupakan deskripsi singkat tentang aspek-aspek yang terdapat pada budaya asing yang akan dipelajari. Contoh: makanan yang biasanya dimakan, jam makan, atau hari-hari penting.
g.      Berdasarkan etnografi merupakan tulisan atau deskripsi mengenai kehidupan sosial budaya suatu suku atau bangsa. Contoh: mempelajari kebudayaan asing (Perancis) melalui cara mereka berbicara, cara mereka bertindak, atau mendengar komentar orang lain mengenai suatu budaya.

Referensi

Depdikbud. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Kompasiana. 2015. Non Judgmental. Diakses 2 Juli 2018. [Online]:







Artikel Terkait


EmoticonEmoticon