Tuesday, 24 July 2018

Belajar Bahasa: Kesalalahan dalam Pembelajaran Bahasa : Mistake dan Error Di Dalam Ujian Pembelajar


Perbedaan mistake dan error
Perbedaan mistake dan error di dalam ujian pembelajar.
a.       Mistake adalah kesalahan yang dilalukan siswa dalam hal pengucapan atau penulisan. Hal tersebut biasanya terjadi karena siswa kurang fokus terhadap suatu materi atau pembalajaran. Pada kasus mistake ini sebenarnya siswa tahu dengan apa yang dia ucapkan atau yang dia tuliskan, namun pada saat penulisan atau pengucapan terdapat kesalahan. Contoh dari mistake yaitu siswa akan akan mengucapkan ( je suis allée à Garut ) namun dalam pengucapannya allée dengan akhiran –er yang menjadikan hal tersebut adalah mistake. Atau dalam kasus kesalahan penulisan yaitu siswa akan menulis ( je suis allée à Garut ) namun dalam penulisannya allé. Umpan balik yang harus guru lakukan jika ada murid yang melakukan mistake adalah dengan meminta ia mengulangi kalimat yang diucapkannya (satu kali). Jika masih salah, maka guru dapat mengulangi kalimat tersebut dengan pengucapan yang benar ( je suis allée à Garut ) sambil memberikan jempol atau pujian lainnya kepada siswa tersebut.
b.      Error adalah kesalahan yang dilakukan siswa dalam hal pemahaman. Dalam hal pemahaman ini, siswa belum mengetahui dan memahami pola bahasa yang digunakan. Contoh: siswa diminta membuat satu kalimat sederhana. Guru meminta seorang siswa membacakannya. Seorang siswa membaca hasil kerjanya (elle alle maison, hier) dari kalimat tersebut terdapat error. Siswa menggunakan kata kerja yang salah dan tidak menggunakan preposisi dan rumus temps yang harus digunakan dalam kalimat tersebut. Sebagai umpan balik, guru bisa meminta kepada siswa tersebut untuk menuliskan kalimatnya di papan tulis untuk menjadi pembelajaran bagi semua siswa, dimana letak kesalahan dan bagaimana kalimat yang benarnya atau meminta siswa lain untuk mengajarkan kepada anak tersebut (belajar bersama). Tak lupa guru harus memberikan penghargaan atau apresiasi kepada siswa tersebut karena sudah berani memberikan kalimatnya dan terus memotivasinya supaya semangat belajar.
     Selain kesalahan mistake dan error, sumber-sumber masalah lainpun dapat muncul di dalam pembelajaran bahasa. Diantaranya yaitu sebagai berikut.
     Sumber-sumber masalah yang dapat terjadi di kalangan pembelajar meliputi banyak faktor. Diantaranya yaitu: Faktor keluarga, guru, faktor eksternal, dan eskpektasi rendah. Contohnya keluarga tidak mampu membiaya anak sekolah sehingga anak minder belajar karena kurang biaya. Kemudian guru dapat menjadi bagian dari sumber masalah yang ada di dalam kelas jika guru tersebut tidak menguasai kelas dan materi yang akan disampaikan. Hal tersebut membuat murid menjadi tidak bersemangat atau malas untuk mengikuti pelajaran. Sebagai seorang guru, sebelum kita mengajar di kelas sebaiknya sebelum masuk kelas atau pada malam harinya guru mempersiapkan materi yang akan dipelajari besok di kelas, agar kita terlihat siap dimata siswa untuk menyampaikan materi. Jangan sampai kita terlihat ’kosong’ atau tidak paham dengan meteri yang kita sampaikan didepan murid kita sendiri. Contohnya guru tidak menjelaskan dengan baik materi yang ia pelajari sehingga murid tidak memahami pelajaran dari guru tersebut.

     Langkah-langkah yang akan saya lakukan jika terjadi masalah di dalam kelas yaitu sebagai calon guru, sudah seharusnya saya bisa melakukan aksi cepat tanggap tapi tetap tenang agar tidak terlihat panik. Jika murid melakukan kesalahan, maka sebisa mungkin saya tidak memberikan hukuman yang membuat dia jadi malas untuk bertemu di mata pelajaran saya, sebisa mungkin ‘hukuman’ tersebut adalah hukuman yang telah disetujui sebelum pembelajaran dimulai, atau dengan kata lain sudah membuat tata tertib bersama murid jika ada yang berbuat kesalahan atau jika saya harus meberikan hukuman apada murid maka berilah satu hukuman untuk satu kesalahan. Setelah itu, maka pembelajaran harus dilanjutkan dengan sikap tenang agar tidak ada ketegangan selama pembelajaran berlangsung. Jika sikap murid sudah diluar batas, maka saya harus membawa murid tersebut ke BK atau Kepala Sekolah yang lebih berwenang dalam memberikan hukuman.
 

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon